13.32

Didikan Yang Baik Dan Benar

Ul 11:19-20 mengajarkan pada bangsa Israel agar mengajar pada anak-anak mereka senantiasa tentang hukum taurat. Dengan belajar dari hukum taurat atau firman Allah, maka sudah pasti hasilnya akan baik. Untuk dapat melakukan sesuatu dengan baik dan benar maka seseorang harus belajar secara rutin. Demikian juga tentang belajar firman Allah. Satu hal yang lebih dalam ajaran firman Allah adalah bahwa firman Allah tidak hanya baik, namun juga benar. Sebab sesuatu hal yang baik belum tentu benar, namun hal yang benar sudah pasti baik.

Hal ini dapat kita lihat dalam kisah Rut, dimana Rut tumbuh menjadi perempuan yang baik dan benar dalam tindakannya. Hal ini dapat kita lihat untuk pertama kalinya ketika Rut tidak mau meninggalkan Naomi sendirian (Rut 1:16-17), karena Rut memiliki didikan untuk takut akan TUHAN. Dalam Ams 4:13 berkata bahwa didikan adalah hidup kita. Hal ini sangatlah benar, sebab kita semua tahu, bahwa tanpa didikan, manusia akan tumbuh sebagai mahluk yang tidak beradab.

Didikan yang baik adalah dasar bagi seseorang dan didikan perlu waktu yang lama untuk membuahkan hasil. Itulah sebabnya didikan harus dimulai dari masa kanak-kanak (Ef 6:1-4). Dalam ayat tadi, jelas dikatakan bahwa firman Allah mengajarkan hal-hal yang benar pada anak-anak, dan diharuskan pada orang tua mereka untuk mendidik dengan didikan kristiani. Hal didikan ini dapat kita aplikasikan dalam doa pagi, ibadah gereja, dan lain-lain yang berhubungan dengan firman Allah, dengan mengajak anak untuk belajar berdoa, belajar beribadah dengan setia. Sama seperti batang pohon, jika batangnya ditopang dari kecil maka batang pohon itu akan terus mengikuti bentuk topangannya. Jika penopangnya condong ke kanan atau kiri, maka batang pohon itu akan ikut condong, namun batang pohon ini akan berdiri tegak lurus bila penopangnya lurus.

Dalam 1 Sam 2:34-36 diceritakan bahwa TUHAN tidak berkenan pada anak-anak Eli, karena anak-anak Eli jelas banyak melakukan kekejian di mata TUHAN, dan ini semua karena Eli tidak mendidik anak-anaknya untuk takut akan TUHAN. Dikatakan dalam ayat-ayat itu bahwa keturunan Eli akan meminta-minta (tukang minta-minta) pada orang lain. Sebaliknya, Samuel terpilih menjadi penerus Eli, karena Eli mendidik Samuel dalam lingkungan rumah TUHAN, dan firman Allah yang benar padanya.

Jadi jangan salahkan TUHAN jika Dia membuat keturunan kita menjadi pecundang, menjadi peminta-minta, karena didikan yang salah. Siapapun di dunia ini, termasuk orang yang tidak percaya pada TUHAN berpendapat bahwa didikan adalah pangkal kebaikan, dan jika orang dunia percaya akan didikan yang baik, maka sepatutnyalah kita, orang percaya untuk juga berpegang pada didikan yang baik dan benar