14.52

Kesempatan Yang Sama - Franky Sihombing

“Raja Salomo”... jika kita mendengar nama itu terbayang didalam pikiran kita seseorang yang hidupnya sangat diberkati Tuhan. Seseorang yang telah mencapai titik-titik yang diingini setiap manusia. Salomo telah mencapai titik kekuasaan dengan mempunyai kerajaan yang terbesar di dunia. Salomo telah mencapai titik kekayaan sehingga ia membangun Bait Allah yang seluruh bangunannya berlapis emas! Salomo bukan cuma kaya dan berkuasa tetapi ia adalah orang yang terpandai dan berhikmat didunia. Dan ia juga seorang yang ganteng, terbukti dari istrinya yang 1000 orang!! Salomo telah menjadi seorang pria yang diidam-idamkan setiap pria! Seorang yang berkuasa, kaya raya dan ganteng... apa lagi yang kurang? Alkitab mencatat sebelum dan sesudah Salomo tidak ada orang yang berhikmat dan kaya raya sepertinya! Singkatnya Salomo telah mencapai setiap titik yang manusia selalu ingin sampai dititik-titik itu. Sekarang... marilah kita mendengar perkataan dari seorang yang telah begitu sukses didalam hidupnya: “Kesia-siaan belaka, kata Pengkotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.” Pengkotbah 1:2. Seorang yang telah memiliki dan merasakan semuanya telah berkata bahwa segala sesuatu adalah sia-sia! Kata ‘sia-sia’ diulang sampai tiga kali didalam ayat 2 ini. Jika saudara membaca Pengkotbah 12:8, Salomo menasehati setiap pemuda-pemudi: “Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.” Tiga kali lagi ia mengucapkan ‘sia-sia’. Seorang yang telah merasakan semuanya dan mencapai semua yang diinginkan setiap manusia yang ‘normal’ karena hanya orang mati dan orang gila yang tidak mau kaya, berkuasa/berkedudukan tinggi dan ganteng... diakhir hidupnya Salomo hanya berkata bahwa segala sesuatu adalah sia-sia! Wow.... apa yang salah? Jika semuanya adalah sia-sia, apakah ada yang tidak sia-sia? Apakah ada yang betul-betul berarti? Pertanyaan selanjutnya buat saudara, “Apakah yang sedang engkau kejar sekarang?” Kepandaian? Kekayaan? Kecantikan? Untuk apa engkau sekolah tinggi-tinggi? Untuk apa engkau bekerja keras, bahkan sampai “over-time”? Untuk apa itu semua?? Apakah yang engkau ingin capai didalam hidupmu?

Didalam hidup kita sebagai orang Kristen, seringkali kita berpikir bahkan bertanya-tanya “Mengapa orang yang tidak percaya Tuhan Yesus, mereka lebih kaya dari kita (orang Kristen)?” “Mengapa mereka lebih pandai dari anak-anak Tuhan?” Adilkah Tuhan jika ada seorang yang cinta Tuhan, melayani Tuhan, memberi persembahan, murah hati...tetapi ia mati muda karena tertabrak truk? Adilkah Tuhan menurut saudara, jika seorang anak lahir dari keluarga yang melarat? Adilkah Tuhan jika seseorang bertumbuh dengan tidak pernah merasakan ’bangku sekolah’ dan hidup susah seumur hidupnya? Setiap kita pasti berpikir dan bertanya-tanya didalam hati kita, mengapa itu terjadi? Mengapa Tuhan membiarkannya? Apakah Tuhan membeda-bedakan orang? Hari ini mungkin pertanyaan saudara bertambah satu “Mengapa Salomo yang telah memiliki semuanya berkata segala sesuatu sia-sia?” Mari kita lihat jawabannya di Pengkotbah 9:11, “Lagi aku melihat dibawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendikia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.” Mungkin engkau sedikit bingung membaca ayat ini.... mari saya jelaskan: didalam setiap perlombaan yang menang pasti yang tercepat tetapi menurut Tuhan bukanlah yang tercepat. Didalam setiap peperangan pasti yang terkuat yang menang tetapi menurut Tuhan bukan yang terkuat yang menang. Setiap orang belajar sampai tingkat education tertinggi dengan harapan bisa mendapat pekerjaan yang terbaik sehingga bisa mempunyai kekayaan, tetapi sekali lagi tidak demikian didalam Tuhan. Allah kita adalah Allah yang adil! Bukan berarti setiap orang yang cacat atau miskin tidak bisa mencapai apa yang diinginkan karena “waktu dan nasib dialami mereka semua” didalam bahasa Inggris kata ‘nasib’ di tulis ‘opportunity’ atau ‘kesempatan’. Jadi setiap orang mempunyai kesempatan yang sama. Tidak perduli apakah ia itu sehat atau cacat, kaya atau miskin... setiap orang diberi kesempatan yang sama. Allah memberikan waktu yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu! Betapapun kayanya saudara, engkau tidak bisa membeli hari sehingga engkau mempunyai 8 hari dalam seminggu. Allah memberikan waktu dan kesempatan yang sama pada setiap orang! Apa yang saudara sedang kejar? Salomo berkata semuanya sia-sia. Apa yang tidak sia-sia? Yesus adalah yang membuat hidup kita berarti dan penuh! Salomo didalam kata-kata terakhirnya berkata, “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya...” Peng 12:13. Saudara yang terkasih maukah saudara berkata “Aku mau memakai kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya dan aku tidak akan menyia-nyiakan waktu yang Tuhan sudah berikan” Allah adalah Allah yang adil! Remember: “Opportunity is not always come twice!”