14.06

TUHAN YANG MENINGGIKAN

Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Why. 2:4

Saat-saat ini Tuhan sangat rindu akan respon umatNya untuk mengasihiNya sama seperti kasih yang semula dari setiap orang percaya. Hal ini Tuhan nyatakan KerinduanNya langsung kepada Gembala Sidang, Bpk. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo agar ia beserta umat Tuhan yang digembalainya untuk memiliki kasih yang lebih dalam lagi sama seperti kasih yang semula dari umatNya.

Perwujudan Kasih yang semula ini salah satunya yang Tuhan inginkan adalah agar umatNya menoleh balik kembali pada visi awal yang Tuhan berikan kepada Bpk. Gembala Sidang, yaitu bahwa beliau dan bersama umat GBI yang dibawah pembinaannya akan memperbaharui pondok Daud yang akan menggerakkan Healing Movement melalui pray, praise and worship.

Mengapa perihal tentang pondok Daud menjadi hal yang Tuhan percayakan pada kita? Karena ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari pondok Daud yang akan membimbing kita untuk dapat mengasihi Tuhan dengan segenap aspek kehidupan kita. Pertama, pondok Daud mengajar kita pentingnya akan kesatuan. Pada 2 Sam.6:1 kita telah membaca bahwa Daud mengumpulkan semua orang untuk memberikan penghormatan terbaik pada tabut sebagai tanda kehadiran Tuhan. Kedua, Menempatkan kedudukan Tabut Allah pada tempat yang layak (6:2) yang berarti umat harus memperhatikan agar kehadiran Tuhan mendapatkan tempat yang layak dalam segenap aspek hidupnya. Ketiga, bersorak-sorai menyambut hadirnya Tabut Allah (6:5) yang berarti segenap kehidupan kita perlu selalu mengucap syukur dan menyadari bahwa kehadiran Tuhan selalu melingkupi segenap aspek kehidupan orang percaya. Keempat, keterbukaan Daud pada Allah karena kematian Uza dan kesediaan dirinya untuk intropeksi diri dan bertobat (6:7). Demikian juga Tuhan mengingatkan umatNya dengan mengijinkan adanya hal yang sepintas dan terkadang membuat umat kecewa pada Tuhan. Namun dari sikap Daud yang tulus dan percaya pada Tuhan sepenuhnya telah membawanya kepada pertobatan. Kelima, Tabut Allah yang dipindahkan ke rumah Obed Edom telah membuat Obed hidup dengan berkelimpahan (6:11-12), yang berarti bila kehadiran Tuhan ada di dalam kehidupan umatNya maka umatNya pun akan mengalami hidup yang berkeIimpahan. Dan akhirnya berbicara tentang pondok Daud berarti sikap hati yang tulus dan berantusias memuja Tuhan tanpa mengindahkan keberadaan status jasmaniah melainkan melakukan pujian penyembahan yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan. Bila kita belajar dan mempraktekkan hai ini, maka kualitas penyembahan dan kasih kita akan mencapai tingkat seperti kasih yang semula kepada Tuhan.