13.41

Kebangkitan Yesus

Saat ini kita sedang memperingati kebangkitan TUHAN. Saya ingin membawa saudara pada ribuan tahun yang lalu ketika suasana yang sama seperti saat ini. Jumat kemarin kita memperingati kematianNya, kita mungkin terbayang-bayang dengan siksaan sadis yang Dia alami pada waktu itu. Yesaya berkata, MukaNya begitu buruk sehingga orang-orang menutup mukanya. Hal itu terjadi pada hari Jumat, saya ingin membawa saudara pada suasana pada hari Jumat sampai hari Minggu. Suasana pada saat itu sangat berbeda dengan apa yang kita alami pada saat ini. Sekarang, saudara dapat bertepuk tangan, bernyanyi, dan pujian saudara sangat luar biasa.

Lukas 24:1, "tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka."

Pada saat itu murid-murid Yesus tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit, karena mereka telah ke kubur Yesus membawa rempah-rempah. Tidak ada penyambutan, tidak ada sorak dan tepuk tangan dari mereka. Mereka membawa rempah-rempah untuk ditabur di depan kubur Yesus. Hingga saat perempuan itu bertemu dengan Malaikat dan berkata bahwa Yesus telah bangkit dan Dia ada di Galilea, sesuai dengan perkataan Yesus sebelum Dia disalibkan, dimana Dia berkata bahwa "Aku akan mati tapi Aku akan bangkit pada hari ke tiga, dan menampakkan diri di Galilea". Para laki-laki tinggal di rumah, setelah para perempuan itu kembali dan menceritakan apa yang mereka lihat, mereka tetap tidak percaya bahwa Yesus telah Bangkit. Bahkan Petrus setelah pergi ke kubur dan melihat kubur yang kosong malah bertanya-tanya dan heran.
Lukas 24:10-12, "Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi"

Peristiwa traumatis bisa membuyarkan iman. Saya bisa membayangkan dan mengerti keadaan para muridNya pada saat itu, karena peristiwa penyiksaan dan pembunuhan Gurunya yang sangat sadis. Itulah kejadian pada waktu itu, yang melihat Yesus bangkit tidak banyak, ketika mereka melihat kubur yang kosong dan bertemu dengan malaikat, ada murid yang tetap tinggal di rumah, ada murid yang pulang ke kampung mereka di Emaus.

Matius 28:11-15, "Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini"
Kebenaran dan Berita tentang Kebangkitan Yesus disimpang siurkan hingga beberapa puluh tahun kemudian sampai Matius menulis kitab ini. Beberapa muridNya pun masih ragu dan heran pada saat melihat GuruNya naik ke SORGA. Susasana pada saat itu sangat kacau dan meragukan banyak orang.

Alkitab ini sangat luar biasa saudara, saya sangat mengagumi Alkitab yang kita miliki. Karena kejujurannya, mereka menulis apa yang harus ditulis, mereka tidak mereka-reka, mereka tidak membuat semuanya menjadi sinkron bahkan saling bertentangan. Ada banyak kitab yang lain atau buku yang mayoritas ditulis oleh orang yang sama dan yang pasti sinkron. Tapi Alkitab yang kita miliki ini ditulis oleh banyak penulis, dari Musa, Elia, Raja-raja, Pegawai Raja, Matius, Markus, Paulus, dan begitu banyak penulis. Dan semuanya menulis apa adanya. Sangat jujur sekali, seperti yang di Matius mengatakan bahwa di hari terakhir ketika Yesus naik ke Sorga, juga dituliskan kalau ada beberapa orang yang ragu.

Terkadang saya, sekalipun sebagai Hamba Allah, perkataan saya kadang melebih-lebihkan atau menghiperbola suatu cerita atau bahasa. Contohnya: Ketika saya mengikuti KKR disuatu kota, saya kemudian berkhotbah di Jakarta, saya berkata "KKR itu sangat luar biasa, semua orang dilawat TUHAN" .... padahal saya tidak tahu apakah semua orang dilawat atau tidak, karena ada yang ngobrol atau melakukan kegiatan lainnya. Namun kemudian kalimat itu saya ubah, "Sebagian orang dilawat Tuhan".

Karena kejujuran Alkitab, saya mendapat banyak pelajaran. Tentang keraguan para murid, saya mentafsirkan ada 2 hal, yaitu: Pertama, Murid yang ragu ini adalah mereka yang melihat Yesus pertama kali bangkit pada hari itu. Karena Paulus berkata di kitab yang lain, bahwa DIA pada waktu naik ke sorga disaksikan oleh sekitar 500 orang, selain para murid yang naik ke bukit. Nah, Beberapa orang yang hadir pada saat itu, mungkin baru pertama kali melihat keberadaan Yesus pasca kematianNya di kayu salib. Karena selama 40 hari Yesus bangkit, Dia hanya menampakkan dibeberapa kalangan saja, karena memang muridNya menyebar kemana-mana, ada yang pulang kampung ke Emaus. Sama seperti pada murid pertama kali melihat Yesus, mereka ragu, demikian juga dengan orang banyak yang melihat Yesus naik ke Sorga, mereka bertanya-tanya dan ragu.

Yoh 21:12,"Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan"

Pada saat makan bersama Yesus, Yohanes mengamati kebiasaan yang biasa dilakukan oleh Yesus, tapi Yohanes tidak berani bertanya apa-apa. Mengapa demikian? karena Yohanes dan para murid tahu bahwa yang dihadapannya adalah Guru mereka.

Mereka yang menyembah saat Dia naik ke Sorga adalah mereka yang sudah berapa kali melihat Yesus, makan bersama Dia, memegang TanganNya. Sehingga mereka percaya, sedangkan orang banyak yang baru pertama kali melihat Yesus di bukit ragu karena ditambah lagi dengan keputusan pemerintah pada saat itu bahwa Mayat Yesus telah di curi.

Kedua, Adalah ke sebelas murid yang sudah tidak ragu dengan kebangkitanNya. Tapi mengapa diantara mereka tetap ada yang tidak menyembah? karena mereka masih ragu dengan perintahNya.
Matius 28:18-19, "Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus"
dan Kis 1:5-8, "Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Lokasi peristiwa di atas adalah hari terakhir pertemuan mereka. Dia memberi pesan "Tidak lama lagi kamu akan terima Roh Kudus dan akan dibaptis Roh Kudus". Saya menafsirkan, ada diantara para murid yang teringat pengajaran Yesus, tentang Roh Penghibur. Intinya adalah termasuk nubuatan tentang diriNya bahwa lebih baik Aku mati, karena kalau Aku tidak mati maka Aku tidak akan kembali kepada Bapa, dan jika Aku tidak kembali kepada Bapa maka Roh Penghibur itu tidak akan datang. Diantara mereka ada yang menyembah tapi ada pula yang ragu karena perintah Yesus, yaitu memberitakan dan mengajarkan kalau Aku adalah Mesias. Perintah yang disampaikan oleh Yesus mempunyai resiko yang sangat besar, bahkan mereka bisa mati. Yesus mati disalib karena Yesus tidak diterima oleh orang Yahudi yang mengaku sebagai Mesias.
Para murid takut akan dibunuh jika ikut mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah Bangkit dari antara orang mati, sehingga ada diantara mereka yang meminta kepada Yesus untuk memulihkan Israel terlebih dahulu sebelum Naik Ke Sorga. Untuk memberitakan Yesus adalah Mesias adalah perkara yang mudah jika Yesus masih ada di bumi, tapi jikalau DIA telah pergi, adalah perkara yang sangat susah bahkan bisa mengancam nyawa mereka sendiri, karena 'barang bukti' bahwa Dia hidup itu telah hilang.
Sedangkan Yesus hanya menampakkan diri kepada para murid saja.

Inilah tafsiran saya ketika murid-murid turun dari bukit memiliki keraguan tentang bagimana cara mereka akan memberitakan injil. Karena orang-orang akan mencari bukti untuk bisa percaya bahwa Yesus memang telah Bangkit. Mereka mungkin berdikusi pada saat itu tentang bagaimana cara memberitakan injil, tapi mungkin ada salah satu diantara mereka yang berkata, "Sudahlah, kita ikuti saja apa kata Guru, karena Guru mengatakan untuk tidak kemana-mana sampai kita penuh dengan Roh Kudus".

Mereka tidak bisa melayani dengan kekuatan mereka sendiri, pengalaman mereka tidak cukup, pengetahuan mereka tidak sempurna, nasehat mereka kurang baik, emosi mereka mungkin berlebihan, dan menjadi batu sandungan bagi mereka. Sehingga mereka hanya bisa berserah kepada Roh Kudus.

MENGAPA KUBUR YESUS HARUS DIJAGA?
Para wali negeri mendengar berita Yesus akan Bangkit pada hari ketiga. Sehingga diperintahkannyalah beberapa orang untuk menjaga kubur Yesus, untuk memastikan bahwa mayatNya tidak dicuri orang. Karena jika terjadi demikian, menurut mereka akan ada penyesatan yang kedua yang lebih dasyat. Pada hari ketiga ketika kubur Yesus terbuka disertai dengan gempa disekitar kubur dan ada cahaya yang sangat terang keluar dari kubur itu, para penjaga kubur lari ketakutan. Mereka melaporkan kepada wali negeri tentang kejadian ini. Para wali negeri yang mendengar berita itu membayar penjaga kubur itu dengan uang untuk tidak menceritakan tentang apa yang terjadi karena mereka takut akan mengacaukan keadaan di negeri itu. Mereka hanya memberitakan bahwa mayatNya dicuri orang.

Saya percaya bahwa hari itu adalah peristiwa yang sangat penting pada waktu itu. Hari kesembilan setelah kenaikan Yesus, mereka bergumul dan berdoa dengan sungguh-sungguh bahwa mereka tidak bisa bersaksi tentang Yesus yang telah bangkit, sehingga Roh Kudus memenuhi mereka. Akhirnya, Kebenaran itu menggoncang para murid untuk memberitakan Injil tapi disisi lain mereka juga takut dibunuh, ada konflik batin yang besar dalam diri mereka. Tapi setelah mereka dipenuhi Roh Kudus, semakin mereka berdoa, semakin mereka bergairah untuk memberitakan kebenaran Yesus.

Sehingga Kuasa dari Roh Kudus membawa orang-orang datang dan berkumpul, Petrus yang tiba-tiba diberi Hikmat dan Keberanian bisa menjelaskan dengan sangat bagus sekali mengapa Yesus wajahNya lain saat Dia bangkit. (Kis 2:32-36)

Setelah Petrus memberitakan kebenaran itu, maka hari itu ada 3000 jiwa bertobat dan dibaptis. Tiba-tiba ada kebangunan ROHANI pada waktu itu.

Para murid mengenal Yesus berbeda dengan kita mengenal Yesus. Kita mengenal Dia karena Yesus itu TUHAN, sedangkan murid Yesus lain, mereka mengenal Yesus sebagai orang Nazaret, pintar berbicara, pengajaranNya bagus, diurapi, buat mujizat. Karena itu pada waktu Yesus membangkitkan orang mati, tidak ada ayat yang mengatakan para murid memuliakan Yesus, mereka memuliakan Yehova yang telah mengutus HambaNya.

MENGAPA WAJAH YESUS LAIN?
Yohanes berkata, pada mulanya Firman itu bersama Allah dan Firman itu adalah Allah, lalu Firman itu menjadi Manusia. Kalau Dia TUHAN, mengapa Dia mati? karena Dia menjadi Manusia, Dia mengosongkan diriNya mengambil rupa seorang hamba dan menjadi manusia, Dia taat sampai mati, Dia tidak pernah pakai KeAllahanNya, karena itu Dia akhirnya mati. Tapi begitu Dia mati, maka Yehova menjadikan Dia TUHAN, artinya mengembalikan KeTuhananNya. Setelah Yesus Bangkit, maka Dia mengenakan kembali keTUHANanNya. Paulus mengatakan bahwa itulah Tubuh Kemuliaan. Paulus menambahkan, kita yang percaya Yesus ada saatnya kita akan dibangkitkan dan memakai Tubuh Kemuliaan. Kita semua pasti mati tapi kita berbeda dengan orang lain. Kalau orang percaya mati, akan ada Roh Kudus yang dimateraikan dalam Roh Kita, dan Roh itu membuat kita hidup dan kita dibangkitkan dengan Tubuh Kemuliaan.

Murid-murid saat masih bersama Yesus, mengenal Yesus sebagai Guru, tapi setelah Yesus mati dan Bangkit serta naik ke Sorga, maka Murid-murid Menyembah DIA dan mengenal KeAllahanNya. Pada waktu itu, kata menyembah hanya ditujukan kepada Yehova. Tapi ketika mereka melihat Yesus, maka mereka kemudian menyembah Dia karena mereka telah mengerti.

MURID-MURID TIDAK DIHUKUM
Setelah Petrus khotbah dihadapan 3000 orang, Petrus menuju ke bait Allah. Saat itu ada seorang yang lumpuh dan Petrus menyembuhkan orang itu. Saya percaya mengapa Yesus yang setiap hari ke bait Allah tidak pernah menyembuhkan orang itu, tapi setelah Dia naik ke Sorga maka Petruslah yang menyembuhkan orang dengan kuasa Allah dan itu adalah rencana Allah. Orang lumpuh itu berlari-lari dengan gembiranya dan membuat kehebohan di tempat itu, banyak orang datang, sehingga Petrus berkhotbah lagi. Saat itu orang-orang menghakimi Petrus, mengapa orang lumpuh itu disembuh dengan memakai Nama Yesus. Petrus menjawab, itulah yang menjadi bukti bahwa Yesus telah bangkit, karena jika Dia tidak bangkit, maka NamaNya tidak akan menyembuhkan orang itu.

Kekristenan tidak akan mati karena Yesus dibunuh, karena justru Dia di bunuh Dia Hidup. Gereja berdiri bukan karena politik, bukan dengan pedang, bukan dengan kekuasaan, bukan dengan partai, tapi gereja berdiri ditengah aniaya, ancaman dan kekerasan. Tapi sebuah kebenaran tidak mungkin bisa dibendung dan Nama dan KuasaNya itu tidak pernah berubah. Orang yang lumpuh itu disembuhkan Dalam Nama Yesus. Saya tidak tahu saat ini saudara lumpuh dalam hal apa, entah lumpuh dalam hal keuangan, keluarga, kesehatan, Saya mau kasih tahu bahwa Nama Yesus membangkitkan Saudara.... Halleluya ... (Byt,Ac)