13.52

Setia Sampai Mati

Wahyu 2:8-10
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: 2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis. 2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh
Kesetiaan merupakan hal yang penting dalam kehidupan ini. Ketika kita dalam kondisi yang baik, kesetiaan merupakan hal yang mudah.

Tiga hal yang membuat kita tidak setia di hadapan Tuhan:
a. Ketika kita mengalami masalah di dalam hidup (Wahyu 2:9). Masalah yang mudah justru membuat kita tidak setia di hadapan Tuhan. Apa pun problem hidup kita, hendaklah kita setia sampai mati.
b. Ketika kita mengalami kegagalan dalam ekonomi. (Wahyu 2:9). Seringkali kita tidak setia, dengan mencari jalan pintas.
c. Ketika kita difitnah (Wahyu 2:9). Yang Tuhan ijinkan untuk memfitnah kita adalah orang yang ada di sekitar kita. Namun fitnah dari orang sekitar kita justru membuat kita tidak setia pada Tuhan.

Jangan takut dengan problem hidup, krisis ekonomi, dan fitnah, karena:
a. Tuhan pencipta langit bumi Maha Tahu masalah kita (Wahyu 2:9). Tidak ada satu pun masalah yang tidak dapat diatasi. Tuhan pasti menolong kita.
b. Tuhanlah yang menciptakan langit dan bumi (Wahyu 2:8). Masalah yang kita bawa tidak lebih sulit dari pada apa yang Tuhan sudah lakukan. Kita memiliki Allah yang Maha Kuasa.
c. Penderitaan kita hanya diijinkan Tuhan untuk 10 hari (Wahyu 2:10). Sepuluh hari untuk Tuhan, bisa bertahun-tahun untuk kita. Kata 10 hari memiliki arti batasan waktu, sehingga dengan kata lain, kata 10 hari memiliki arti tidak selama-lamanya kita akan menderita. Penderitaan kita hanya bersifat sementara waktu lamanya. Ada waktunya tangan Tuhan akan melepaskan,menolong, dan menyembuhkan kita.
d. Kita ada dalam gendongan Tuhan Yesus Kristus. Masalah apapun yang kita alami, yang menggendong kitalah yang memikul masalah kita. Ketika kita ada di dalam gendongan Tuhan, iblis tetap bisa menggoda, namun Tuhan punya otoritas untuk memagari kita sebagai orang percaya. Tuhan membatasi, Ia tidak pernah mengijinkan persoalan tersebut lebih besar dari kemampuan kita. Persoalan kita tidak lebih besar dari kemampuan kita untuk memenangkan persoalan tersebut. Tuhan sanggup memelihara hidup kita.
Lukas 15:4-5
15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
Seringkali masalah yang semakin besar membuat kita takut dan lepas dari Tuhan, kita meninggalkan Tuhan, justru di saat Tuhan hendak menolong kita. Rasa takut tidak akan memberi jalan keluar dalam persoalan kita. Ketika kita mengalami masalah bertubi-tubi, kita harus berpegang pada Tuhan Yesus lebih erat. Tuhan tetap menggendong kita (Yesaya 46:4)
Yesaya 46:4
46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.